Judul: Sekolah Cinta Rasulullah
Penulis: Dr. Nizar Abazhah
Cetakan : Februari 2010
Penerbit: Penerbit Zaman
Halaman: 463 / HVS
Peresensi: Nur Mursidi
|
Sungguh beruntung, orang-orang muslim yang hidup
di zaman Nabi. Mereka itu tak saja diberi kesempatan Allah untuk mendampingi,
meneladani, menimba ilmu (dari Nabi), menjadi pembela perjuangan Nabi tapi
tergolong generasi pertama peradaban Islam yang dilimpahi kecintaan yang
terpancar dari jiwa Rasulullah. Dari para sahabat itulah, lahir pejuang hebat,
pemimpin berani, teladan umat yang gemilang dan penerus tangguh perjuangan
nabi.
Tak salah, jika para sahabat itu mendapat tempat
istimewa di hati nabi, “Jangan mencela para sahabatku. Demi Allah Yang
Menggenggam jiwaku! Sekali pun seseorang mendermakan emas sebesar Bukit Uhud,
nilainya tidak akan sama dengan satu mud –atau bahkan setengahnya—kebaikan yang
didermakan para sahabatku.” (HR Muslim).
Kebaikan para sahabat Nabi itu memang tidak
perlu diragukan. Maklum, mereka memiliki komitmen mempertahankan iman dan rela
mengorbankan diri mereka untuk menjaga keselamatan Nabi. Segulung penderitaan,
caci makin, pengucilan bahkan segala bentuk intimidasi yang dilancarkan
orang-orang kafir ternyata tidak menjadikan mereka lemah. Justru mereka semakin
cinta kepada Nabi.
Sebut di antara mereka: Abu bakar, Ali ibn Abi
Thalib, Utsman ibn Affan, Sa`ad ibn Abu Waqqash, Zubair ibn Awam, Thalhah ibn
Zubair, Abdurrahman ibn Auf. Sekali pun penderitaan harus mereka panggul dengan
luka menganga yang terus datang tiada henti, tak sekejap pun mereka berpaling
dari cahaya Islam. Keputusan di hati sahabat-sahabat itu untuk memeluk Islam
dan membela nabi, tak tergoyahkan. Bahkan, para sahabat itu rela mengorbankan
nyawa mereka demi membela Nabi.
Buku yang aslinya berjudul Fi Shuhbati al-Rasul
saw –karya Nizar Abazhah– ini sungguh apik dan mengagumkan dalam menghimpun
rekaman jejak para sahabat Nabi. Penulis berhasil mengisahkan kehidupan para
sahabat Nabi dengan narasi yang bernas, mengalir, dan mengaduk emosi. Wajar
jika buku ini mampu menyentuh hati dan bahkan menggoreskan kesan di benak
pembaca; kagum akan generasi pertama di zaman Nabi. [*]
Dimuat
di Majalah Hidayah edisi 105/Mei 2010
Sumber:
terima kasih ,ber manfaat sekali...
BalasHapus