Judul buku: Ahmadinejad Menggugat!
(Republik
Islam Iran Mematahkan
Arogansi
Amerika dan Israel)
Penulis: Dr. Mahmud Ahmadinejad
Penerbit: Zahra Publishing Jakarta
Cetakan: 1, 2008
Tebal: 346 halaman
Peresensi: Muhammadun AS
|
Ketidakadilan dan keserakahan telah menjatuhkan
peradaban umat manusia. Kejatuhan peradaban menandai lahirnya berbagai tragedi
yang mengenaskan, harkat dan martabat yang tergadaikan, dan dehumanisasi
terjadi secara semarak dan kolosal.
Kejatuhan inilah yang bisa kita rekam dalam
babakan sejarah peradaban dunia. Runtuhnya peradaban dunia selalu diawali oleh
egoisme dan arogansi kekuasaan yang tiran dan despotik. Tak pelak, kalau
peradaban dunia sekarag masih dipenuhi ketidakadilan, totalitarianisme, dan
despotisme, maka tinggal menunggu jatuhnya peradaban yang sedang diagungkan
tersebut.
Arogansi despotisme inilah yang sedang
dijalankan oleh Amerika Serikat (AS) dan Zionisme Israel. Dan Mahmud
Ahmadinejad, Presiden Iran sekarang, menggugat arogansi tersebut dengan sepenuh
kekuatan yang dimilikinya. Buku ini adalah percikan pemikiran dan rekaman jejak
perjuangannya dalam menentang dan menghadang arogansi AS. Ahmadinejad tak akan
gentar menghadapi despotisme AS. Dia akan berjuang sampai titik darah
penghabisan, karena melawan despotisme merupakan perjuangan yang sangat mulia.
Dan kalaupun mati, maka kematian adalah pilihan Ahmadinejad yang sangat
mengagumkan.
Maka dari itu, bagi Ahmadinejad, menggugat AS
adalah sebuah tanggungjawab yang diembannnya sekarang sebagai Presiden Iran.
Dia akan memimpin Iran menentang segala kebijakan yang bisa merugikan bangsa
Iran. Apapun kritik dan kebijakan yang dilancarkan AS, Ahmadinejad akan
melakukan rekayasa politik dalam mempertahakan kedaulatan negerinya. Bagi dia,
jangan sampai terulang tragedi Afghanistan dan Irak. Karena itu adalah simbol
hancurnya peradaban dan itu memberikan keleluasaan bagi despotisme AS dalam
menghegemoni bangsa di dunia. Iran akan tetap bertahan dengan kekuatan maksimal
seluruh rakyatnya.
Bagi Ahmadinejad, peradaban yang sedang dibangun
oleh AS hanya akan menjmput ajalnya. Dia berkeyakinan bahwa kemajuan peradaban
yang digunakan untuk keserakahan dan praktek dehumanisasi akan menjadi titik
awal runtuhnya peradaban itu sendiri. Dan itu sekarang sedang dijalani AS.
Dengan segala kekuatan militer dan ekonominya,
AS menjadi penglima dunia yang tak mau dikalahkan oleh siapapun. Akhirnya dia
bertindak sesuai dengan kehendaknya sendiri, tidak peduli dengan kondisi bangsa
lain yang tertindas dan teraniaya. Nasib bangsa Afghanistan dan Irak bila
dilihat dengan seksama sangatlah menyedihkan.
Arogansi despotisme, bagi Ahmadinejad, juga
dilakukan oleh Zionisme Israel. Israel dengan seenaknya menghancurkan peradaban
Palestina. Ketika mereka belum datang, Palestina dihuni dengan penuh
persaudaraan oleh umat Islam, Yahudi, dan Nasrani. Ketika bersanding dengan
penuh cinta dan kasih sayang.
Tetapi arogansi Israel untuk mencaplok Palestina
kemudian melancarkan politik pecah belah yang menjadikan persatuan dan kesatuan
banghsa Palestina terbelah. Dengan cerdik dan mudah, Zionis Israel akhirnya
memporak-porandakan peradaban Palestina. Lihatlah tragedi yang sedang
berlangsung selama ini. Jelas sekali bahwa bahwa rakyat kecil menjadi korban
kebiadaban. Mereka sengsara dan menjadi tarjet despotisme yang serakah.
Apalagi hari ini. Israel sedang berdiri dengan
arogan dalam menghancurkan Palestina. Kematian terjadi secara kolosal. Rumah
dan gedung hancur berantakan. Despotisme dijalankan Isarel untuk mengukuhkan
kekuatan dirinya yang megah. Walaupun dunia mengutuk, Zionis Israel tak
bergeming, bahkan tragedi pembantaian dan kematian terus berjalan dengan massif
dan menyedihkan. Sementara bangsa Palestina sendiri, karena sudah terpecah,
tidak bisa menghadang kemunkaran Isarel dengan penuh. Karena terkotak-kotak,
perjuangan rakyat Palestina hanya sporadis, dan mudah diruntuhkan Israel dengan
persenjataan yang lengkap.
Dari sini, Ahmadinejad sangat menetang arogansi
Isarel. Terlebih karena AS juga selalu mendukung kebijakan Isarel dalam politik
luar negerinya di Timur Tengah. AS selalu melindungi Isarel dari kecaman bansga
Timur Tengah dan masyarakat dunia. Bagi Ahmadinejad, AS dan Zionisme isarel
adalah saudara yang telah berencana menghancurkan dan menguasasi Timur Tengah.
Maka, apapaun yang dilakukan Isarel, pastilah akan mendapatkan dukungan
sepenuhnya oleh AS. Karena Israel adalah bagian dari strategi politik AS dalam
menancapkan kaki kekuasaannya di Timur Tengah.
Ini terbukti dari berbagai perundingan di PBB.
Israel selalu mendapatkan perlindungan AS dan sekutunya, Inggris. Sudah jelas
bahwa Israel telah menjatuhkan ratusan korban yang mati, tetapi politik
rekayasa AS akan tetap menjadikan Israel pihak yang tak bersalah. Terlebih
kebijakan PBB sendiri adalah kepanjangan kebijakan AS. Jadi, diplomasi bangsa
Palestina dan bangsa Arab lainnya dalam menggugat kebiadaban Israel paling
hanya akan menemukan jalan buntu. Karena perlindungan AS dan PBB tetap saja
dibelakang gerakan biadab Israel.
Ahmadinejad akan melakukan perjuangan sampai
titik darah penghabisan dalam memperjuangkan keadilan dan kemanusiaan. Dengan
menganut paham ultrafundamentalisme, Ahmadinejad selalu mengobarkan keyakinan
kepada seluruh rakyatnya bahwa AS dan Zionisme Israel adalah musuh besar yang
harus dilawan. Pidato-pidato politiknya yang terekam dalam buku ini adalah
indikasi keberanian Ahmadinejad dalam berjuang penuh resiko menentang
despotisme kekuasaan. Segala despotisme dan totalitarianisme akan menjadi musuh
utama Ahmadinejad selama pemerintahannya di Iran.
Buku ini sangat penting untuk mengilhami para
pemimpin dunia agar tetap teguh dengan basis perjuangan menegakkan keadilan.
Jangan sampai menyerah dengan berbagai tantangan, karena pemimpin akan menjadi
inspirasi kemajuan dan kejayaan bagi rakyat. (*)
Dimuat
di harian Kompas, 10 Desember 2009
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar