Jumat, 14 Maret 2014

Ahmadinejad Menggugat!



Judul buku: Ahmadinejad Menggugat!
(Republik Islam Iran Mematahkan
Arogansi Amerika dan Israel)
Penulis: Dr. Mahmud Ahmadinejad
Penerbit: Zahra Publishing Jakarta
Cetakan: 1, 2008
Tebal: 346 halaman
Peresensi: Muhammadun AS


Ketidakadilan dan keserakahan telah menjatuhkan peradaban umat manusia. Kejatuhan peradaban menandai lahirnya berbagai tragedi yang mengenaskan, harkat dan martabat yang tergadaikan, dan dehumanisasi terjadi secara semarak dan kolosal.
Kejatuhan inilah yang bisa kita rekam dalam babakan sejarah peradaban dunia. Runtuhnya peradaban dunia selalu diawali oleh egoisme dan arogansi kekuasaan yang tiran dan despotik. Tak pelak, kalau peradaban dunia sekarag masih dipenuhi ketidakadilan, totalitarianisme, dan despotisme, maka tinggal menunggu jatuhnya peradaban yang sedang diagungkan tersebut.
Arogansi despotisme inilah yang sedang dijalankan oleh Amerika Serikat (AS) dan Zionisme Israel. Dan Mahmud Ahmadinejad, Presiden Iran sekarang, menggugat arogansi tersebut dengan sepenuh kekuatan yang dimilikinya. Buku ini adalah percikan pemikiran dan rekaman jejak perjuangannya dalam menentang dan menghadang arogansi AS. Ahmadinejad tak akan gentar menghadapi despotisme AS. Dia akan berjuang sampai titik darah penghabisan, karena melawan despotisme merupakan perjuangan yang sangat mulia. Dan kalaupun mati, maka kematian adalah pilihan Ahmadinejad yang sangat mengagumkan.
Maka dari itu, bagi Ahmadinejad, menggugat AS adalah sebuah tanggungjawab yang diembannnya sekarang sebagai Presiden Iran. Dia akan memimpin Iran menentang segala kebijakan yang bisa merugikan bangsa Iran. Apapun kritik dan kebijakan yang dilancarkan AS, Ahmadinejad akan melakukan rekayasa politik dalam mempertahakan kedaulatan negerinya. Bagi dia, jangan sampai terulang tragedi Afghanistan dan Irak. Karena itu adalah simbol hancurnya peradaban dan itu memberikan keleluasaan bagi despotisme AS dalam menghegemoni bangsa di dunia. Iran akan tetap bertahan dengan kekuatan maksimal seluruh rakyatnya.
Bagi Ahmadinejad, peradaban yang sedang dibangun oleh AS hanya akan menjmput ajalnya. Dia berkeyakinan bahwa kemajuan peradaban yang digunakan untuk keserakahan dan praktek dehumanisasi akan menjadi titik awal runtuhnya peradaban itu sendiri. Dan itu sekarang sedang dijalani AS.
Dengan segala kekuatan militer dan ekonominya, AS menjadi penglima dunia yang tak mau dikalahkan oleh siapapun. Akhirnya dia bertindak sesuai dengan kehendaknya sendiri, tidak peduli dengan kondisi bangsa lain yang tertindas dan teraniaya. Nasib bangsa Afghanistan dan Irak bila dilihat dengan seksama sangatlah menyedihkan.
Arogansi despotisme, bagi Ahmadinejad, juga dilakukan oleh Zionisme Israel. Israel dengan seenaknya menghancurkan peradaban Palestina. Ketika mereka belum datang, Palestina dihuni dengan penuh persaudaraan oleh umat Islam, Yahudi, dan Nasrani. Ketika bersanding dengan penuh cinta dan kasih sayang.
Tetapi arogansi Israel untuk mencaplok Palestina kemudian melancarkan politik pecah belah yang menjadikan persatuan dan kesatuan banghsa Palestina terbelah. Dengan cerdik dan mudah, Zionis Israel akhirnya memporak-porandakan peradaban Palestina. Lihatlah tragedi yang sedang berlangsung selama ini. Jelas sekali bahwa bahwa rakyat kecil menjadi korban kebiadaban. Mereka sengsara dan menjadi tarjet despotisme yang serakah.
Apalagi hari ini. Israel sedang berdiri dengan arogan dalam menghancurkan Palestina. Kematian terjadi secara kolosal. Rumah dan gedung hancur berantakan. Despotisme dijalankan Isarel untuk mengukuhkan kekuatan dirinya yang megah. Walaupun dunia mengutuk, Zionis Israel tak bergeming, bahkan tragedi pembantaian dan kematian terus berjalan dengan massif dan menyedihkan. Sementara bangsa Palestina sendiri, karena sudah terpecah, tidak bisa menghadang kemunkaran Isarel dengan penuh. Karena terkotak-kotak, perjuangan rakyat Palestina hanya sporadis, dan mudah diruntuhkan Israel dengan persenjataan yang lengkap.
Dari sini, Ahmadinejad sangat menetang arogansi Isarel. Terlebih karena AS juga selalu mendukung kebijakan Isarel dalam politik luar negerinya di Timur Tengah. AS selalu melindungi Isarel dari kecaman bansga Timur Tengah dan masyarakat dunia. Bagi Ahmadinejad, AS dan Zionisme isarel adalah saudara yang telah berencana menghancurkan dan menguasasi Timur Tengah. Maka, apapaun yang dilakukan Isarel, pastilah akan mendapatkan dukungan sepenuhnya oleh AS. Karena Israel adalah bagian dari strategi politik AS dalam menancapkan kaki kekuasaannya di Timur Tengah.
Ini terbukti dari berbagai perundingan di PBB. Israel selalu mendapatkan perlindungan AS dan sekutunya, Inggris. Sudah jelas bahwa Israel telah menjatuhkan ratusan korban yang mati, tetapi politik rekayasa AS akan tetap menjadikan Israel pihak yang tak bersalah. Terlebih kebijakan PBB sendiri adalah kepanjangan kebijakan AS. Jadi, diplomasi bangsa Palestina dan bangsa Arab lainnya dalam menggugat kebiadaban Israel paling hanya akan menemukan jalan buntu. Karena perlindungan AS dan PBB tetap saja dibelakang gerakan biadab Israel.
Ahmadinejad akan melakukan perjuangan sampai titik darah penghabisan dalam memperjuangkan keadilan dan kemanusiaan. Dengan menganut paham ultrafundamentalisme, Ahmadinejad selalu mengobarkan keyakinan kepada seluruh rakyatnya bahwa AS dan Zionisme Israel adalah musuh besar yang harus dilawan. Pidato-pidato politiknya yang terekam dalam buku ini adalah indikasi keberanian Ahmadinejad dalam berjuang penuh resiko menentang despotisme kekuasaan. Segala despotisme dan totalitarianisme akan menjadi musuh utama Ahmadinejad selama pemerintahannya di Iran.
Buku ini sangat penting untuk mengilhami para pemimpin dunia agar tetap teguh dengan basis perjuangan menegakkan keadilan. Jangan sampai menyerah dengan berbagai tantangan, karena pemimpin akan menjadi inspirasi kemajuan dan kejayaan bagi rakyat. (*)

Dimuat di harian Kompas, 10 Desember 2009
Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar