Judul:
Rahasia Kesehatan Rasulullah: Meneladani
Gaya Hidup Sehat
Nabi Muhammad SAW.
Penulis: dr. Ade Hashman Penerbit:Naura Books Tahun: 2013 Tebal: 324 halaman Harga:Rp. 64.000 Peresensi: Ahmad Faozan*) |
Salah satu manusia
terhebat di muka bumi ini, dalam hal menjaga kesehatan yakni Nabi Muhammad.
Pasalnya selama hidupnya beliau hanya dua kali mengalami sakit. Padahal letak
geografis dataran Jazirah Arab seperti Makkah maupun Madinah memiliki cuaca
yang ekstrim.
Tentu saja sebagai
pemimpin umat memiliki kesibukan yang luar biasa. Dengan begitu, pantas
dijadikan panutan dalam segala hal khususnya menjaga kesehatannya.
Sesungguhnya, apa yang menjadi resep beliau sehingga mampu menjaga kesehatanya?
Buku karya Ade
Hashman, seorang dokter spesialis anetesi yang peduli pada kesehatan profetik
ini, mencoba menguraikan sisi lain dari sosok Muhammad Saw khususnya dalam
bidang kesehatan. Menurutnya, dalam diri Muhammad Saw banyak pelajaran yang
penting untuk dipetik dan dijadikan panutan dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya, Nabi selalu bergosok gigi (bersiwak), menjaga kebersihan dan
kesucian. Serta menerapkan pola hidup yang berkualitas.
Salah satu tema
buku ini yang menarik yakni, Bab I, Mengenai Kesehatan: Nikmat Ilahi Yang Tidak
Ternilai Mahalnya. Menurut Ade Hasman, kesehatan merupakan variabel penting
bagi seseorang untuk bisa menjalani dan menikmati hidup. Bahwa kelezatan
duniawi terasa hampa begitu kesehatan sirna. Seperti, menikmati makanan,
minuman, tidur, dan beraktifitas lain. Jika tidak ada kesehatan, kearifan
dengan sendirinya tidak tercapai, seni tidak akan muncul, kekuatan akan sirna,
kekayaan menjadi tidak berguna. Dan kecerdasan tidak akan bisa dipraktikan.
(hal, 36)
Ditengah kondisi
kehidupan orang modern yang hidup dipenuhi dengan segala kecanggihan teknologi
dan informasi serta lebih banyak memberikan orientasi hidupnya pada hal
keduniawian belaka ketimbang memikirkan dirinya menjadi manusia banyak manusia
yang mudah sakit. Bahkan, pola hidupnya dari mulai bangun tidur hingga menjelang
tidur disibukkan dengan dunia eksternalnya. Tak pelak, saat memasuki usia 40
tahun banyak yang berjatuhan secara fisik.
Menjalani pola
hidup sehat serta menghindari diri dari pola gaya hidup yang tidak sehat,
seperti makan berlebihan dan memperhatikan makanan yang akan dikonsumsi untuk
tubuh kita merupakan hal yang amat susah. Padahal dengan gaya hidup yang
destruktif (merusak), seseorang sebenarnya telah “menginvestasi” sendiri
penyakitnya sejak usia muda. Penting sekiranya memperhatikan aspek kesehatan
jasmani dan ruhani. Bukankah, kesehatan adalah mahkota di atas kepala orang
yang sehat, yang juga tidak akan mampu dilihat kecuali orang tersebut yang
jatuh sakit? Orang modern juga banyak yang mengkonsumi obat-obatan
termasuk obat untuk perangsang untuk memompa vitalitas secara instan.
Kesemuanya itu lambat, tetapi pasti akan menghancurkan bangunan kesehatan.(hal,
40)
Konon, serentetan
daftar hitam peradaban modern yang menyumbangkan terjadinya cacat kesehatan
masih di perpanjang oleh pencemaran teknologi. Seperti, kini mahalnya air
bersih dan udara sehat. Sesungguhnya banyak cara untuk menerapkan pola hidup
sehat dalam kehidupan kita sejatinya. Pertama, menggerakan badan, baik dengan
menjalankan olahraga secara teratur maupun saat menjalankan ibadah seperti
sholat. Pasalnya dengan bergerak selain memperkuat otot juga tidak akan membuat
sakit. Kedua, menjaga kebersihan lahir dan bathin, seperti berwudhu. Ketiga,
tidur dan istirahat. Sebagaimana terurai dalam hadist yang diriwayatkan oleh
Imam Bukhari ”Sesungguhnya badanmu punya hak atasmu.”(hal, 201)
Pakar kesehatan
Andrew Weil MD menuturkan kepada kita, bahwa sebagian besar ”suku cadang” tubuh
kita dirancang layak pakai, bergaransi atau produktif tidak bermasalah selama
80 tahun asalkan syarat dasar bagi pemeliharaan dan pencegahan ditaati.
Sesungguhnya, dengan kesehatan yang Anda miliki dan rasakan segala hal dapat
dicapai. Sebagaimana diungkapkan Prof Sayyed Hossein Nasr, pondasi ilmu
kedokteran Islam ialah
al-Thib al-Nabawy (kedokteran profetik) yang digali dari ucapan,
kebiasaan, atau perilaku Nabi Muhammad Saw yang berkaitan dengan kesehatan,
kebersihan, pemeliharan badan, dan hubungan antara batin dan tubuh.
Kehadiran buku ini
semakin menarik dibaca. Pasalnya pembaca diajak untuk menjaga kesehatan lahir
dan batin. Dengan menghadirkan sosok Muhammad Saw untuk dijadikan keteladanan
khususnya dalam bidang kesehatan membantu Anda menemukan inspirasi dan
keteladanan yang sangat berharga. Serta dalam meningkatkan kualitas dalam
kehidupan Anda. Hal ini juga sesuai dengan tujuan kehadiran Islam adalah untuk
memelihara agama, akal, jiwa jasmani, harta dan keturunan umat manusia. Selamat
membaca! [*]
*) Alumnus PP.
Tebuireng Jombang Jatim
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar