Judul:
Rahasia Sehat Berkah Shalawat:
Terapi Ampuh Mencegah dan Menyembuhkan
Penyakit
Penulis: M. Syukron Maksum & A. Fathoni el-Kaysi Penerbit: Best Publisher, Yogyakarta Cetakan: Pertama, 2009 Tebal: 192 halaman Peresensi: Supriyadi *) |
Era
modernisasi ditandai dengan perkembangan dan kemajuan kelimuan pada banyak
bidang. Istilah “ilmiah” begitu tak asing di telinga setiap orang yang
mendalami ilmu pengetahuan. Metode-metode modernis telah diperkenalkan oleh
para ilmuwan, yakni dengan bantuan teknologi. Masyarakat pun terhindar dari
tradisionalitas yang terkesan sudah “ketinggalanan zaman.”
Begitu
juga di bidang kedokteran dan kesehatan, umat manusia telah beralih menuju
cara-cara modernis karena majunya pemikiran manusia akan modernisasi. Dukun,
tabib, dan tradisionalisme lainnya yang digunakan sebagai cara sehat pun
ditinggalkan oleh manusia yang berpikiran modernis-rasionalis. Rumah sakit dan
puskesmas kini dibangun di mana-mana. Praktek dokter pun juga semakin banyak
sebagai pelayanan kesehatan masyarakat. Meski demikian, masih banyak orang yang
awam terhadap modernisai, terutama pada bidang kesehatan. Mereka yang awam itu
masih menganggap dukun sebagai orang yang mampu mengobati. Mitos-mitos pun
masih berkembang pada pemikiran mereka yang awam itu.
M.
Syukron Maksum dan A. Fathoni el-Kaysi dalam bukunya ”Rahasia Sehat Berkah
Shalawat; Terapi Ampuh Mencegah dan Menyembuhkan Penyakit” menguraikan
keterangan-keterangan beserta argumentasinya metode kesehatan dengan shalawat.
Shalawat adalah bentuk pujian kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam buku tersebut
menyatakan bahwa shalawat mampu mencegah dan menyembuhkan penyakit. Dengan
beberapa bukti empiris, shalawat memang mempunyai energi untuk terapi ampuh
kesehatan.
Belum
hilang dari ingatan publik tentang fenomena yang luar biasa menggemparkan,
yakni munculnya dukun cilik dari Jombang, Ponari. Ponari dengan batu ajaibnya,
mampu menyembuhkan berbagai penyakit dengan hanya mencelupkan batu tersebut ke
dalam air minum yang kemudian diminumkan kepada orang yang sakit. Banyak
masyarakat yang tertarik dan berbondong-bondong meminta air celupan batu
tersebut. Antrean panjang pun terjadi karena ingin minta kesembuhan dari air
celupan batu Ponari itu.
Fenomena
seperti itu semestinya menjadi pelajaran bagi layanan kesehatan masyarakat
seperti rumah sakit dan puskesmas. Mengapa masyarakat lebih memilih Ponari
(mistis) dari pada layanan kesehatan modern (medis). Hal itu merupakan
indikator bahwa Ponari (mistis) lebih mendapat tempat di hati masyarakat dari
pada layanan kesehatan modern seperti rumah sakit, puskesmas, dan praktek
dokter.
Secara
sosial, ternyata masih banyak masyarakat yang mempercayai hal-hal
mistis-supranatural, padahal modernisasi dan rasionalitas ilmu pengetahuan
telah masuk dan mendasari banyak pemikiran umat manusia. Dengan munculnya
fenomena Ponari tersebut, menjadi bukti kuat bahwa masih banyak masyarakat
dengan “keterbelakangan pemikiran.” Hal itu dikarenakan pendidikan dan
internalisasi ilmu pengetahuan pada masyarakat tersebut kurang berperan karena
pemikiran masyarakat tersebut masih terkungkunga pada mitos.
Dari
fenomena Ponari tersebut setidaknya menjadi kritik bagi layanan kesehatan di
Indonesia. Beberapa hal yang menjadi obyek kritikan dari gejala sosial Ponari
tersebut adalah kurang terpenuhinya kepuasan masyarakat dari layanan kesehatan.
Hal itu dikarenakan tingginya biaya kesehatan sementara daya beli sebagian
masyarakat rendah. Tak mengherankan jika akhirnya masyarakat berduyun-duyun
mendatangi Ponari. Hal itu ditambahkan dengan banyaknya malpraktek oleh
beberapa dokter yang telah menelan banyak korban. Akhirnya, masyarakat takut
akan malpraktek tersebut dan beralih ke Ponari yang terbukti murah dan mereka
anggap aman karena tidak mungkin terjadi malpraktek pada pengobatan ala Ponari.
Dari
segi agama (Islam), hal itu telah memasuki area syirik karena masyarakat
seolah-olah mendewakan Ponari dengan batunya sehingga menyebabkan kepercayaan
yang berlebihan. Fenomena Ponari tersebut telah melunturkan keimanan masyarakat
sehingga iman tidak lagi menjadi pondasi kehidupan. Demikian pula pengaruhnya
dalam pemikiran masyarakat yang telah terbius oleh mitos akan
mistis-supranatural.
Di
tengah-tengah kehidupan modern dan segalanya memanfaatkan teknologi yang
tentunya memakan biaya yang mahal, Ponari dan batunya pastinya menjadi jalan
keluar yang solutif bagi masyarakat, terutama masyarakat kelas menengah ke
bawah. Akan tetapi, telah disinggung di atas bahwa dilihat dari segi agama, hal
itu mendatangkan kesyirikan.
Sebenarnya
ada terobosan lain yang menawarkan terapi kesehatan, yakni shalawat. Shalawat
telah teruji secara ilmiah dan lepas dari mistis-supranatural. Shalawat
ternyata memiliki efek yang baik terhadap kesehatan dan dapat menjadi terapi
bagi penyembuhan penyakit. Hal ini disebabkan pengaruh shalawat yang sangat
besar terhadap unsur psikologis seseorang. Shalawat yang dilakukan dengan penuh
keikhlasan, khusyuk, tepat, dan kontinyu diyakini dapat menumbuhkan persepsi
dan motivasi positif dan mengefektifkan coping, yaitu suatu mekanisme untuk mengatasi
perubahan yang dihadapi atau beban yang diterima (stres). Apabila coping
mechanism ini berhasil, seseorang dapat beradaptasi terhadap perubahan
tersebut atau merasakan beban berat menjadi ringan (hal. 76).
Secara
kausatif dan berpikir logis, karena shalawat mampu menunbuhkan persepsi dan
motivasi positif bagi seseorang, maka tentu saja hal tersebut mempengaruhi
respons imun sehingga kekebalan dan ketahanan tubuh seseorang terhadap penyakit
akan meningkat. Jadi, dengan mengamalkan shalawat secara ikhlas, khusyuk,
tepat, dan kontinyu tubuh seseorang akan lebih tahan terhadap penyakit. Bahkan
bisa menyembuhkan penyakit.
Dengan
membaca yang berjudul Rahasia Sehat Berkah Shalawat; Terapi Ampuh Mencegah dan
Menyembuhkan Penyakit, para pembaca diajak lebih jauh mendalami rahasia dan
manfaat shalawat bagi kesehatan sehingga menjadi terapi ampuh untuk mencegah
dan menyembuhkan berbagai macam penyakit. Selain telah terbukti secara ilmiah,
shalawat juga tidak membutuhkan biaya mahal. Bahkan tidak mengandung syirik
sebagaimana Ponari dengan batu ajaibnya. Shalawat menjadi cara mudah hidup
sehat di tengah kondisi ekonomi yang serba sulit.[*]
*) Staf Pembimbing dan Santri Senior Pada PP. Krapyak Yasalma Yogyakarta
Sumber:
TOLONG , SAYA SEDANG BUTUH BUKU INI,,, DIMANA SAYA HARUS MEMBELINYA ???
BalasHapus