Sabtu, 22 Maret 2014

Aromaterapi, Perawatan Alami untuk Sehat dan Cantik

Judul Buku: Aromaterapi, Perawatan Alami
                  untuk Sehat dan Cantik
Penulis: Dr. Rachmi Primadiati
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Tebal: 181
Peresensi: Naqib Najah


Kucing dan anjing… selalu makan bunga-bungaan atau rumput-rumputan bila merasa kurang sehat. (Hal. 16)

Era Mesir Kuno, terciptalah kemenyan sebagai parfum pertama seluruh jagad. Kemenyan yang terbuat dari ramuan tetumbuhan, dianggap mampu meningkatkan derajat persemedian dan memurnikan ruh. Bangsa Mesir Kuno, senantiasa melumuri tubuhnya dengan minyak aromatik sebagai pertanda pengagungan mereka kepada Sang Dewa. Catatan sejarah membuktikan, bahwa pewangi dari tumbuhan telah digunakan bangsa Mesir Kuno sejak 4500 SM.
Membaca kenyataan di atas, maka dapat dikerucutkan sebuah pendapat bahwa aroma tetumbuhan mempunyai khasiat yang mampu merasuki jiwa manusia, bahkan juga Dewa. Terlepas dari mengerti atau tidaknya bangsa Mesir Kuno akan khasiat tersebut, patutlah seseorang mengapresiasikan anugerah alam ini.
Salah seorang intelektual Ingris, pernah mengungkapkan kebenciannya terhadap ilmu Kimia. Dia menyadari betul, ilmu ini akan berakibat buruk bagi kehidupan manusia. Terciptanya bom, juga bahan campuran lainnya, dapat merusak kehidupan manusia yang sejatinya penuh dengan kesejahteraan. Dan salah satu dari penyesalan tersebut adalah, campur tangannya ilmu kimia dengan ilmu kedokteran. Dari situlah muncul bahan-bahan pengobatan yang selain menyembuhkan penyakit dalam tubuh manusia, juga merusak tubuh itu sendiri.
Syukurlah belakangan ini banyak penduduk bumi yang sadar akan bahaya pengobatan macam itu. Dan kembalilah mereka kepada anugerah yang alam berikan: Mereka kembali mempercayai aromaterapi, setelah sebelumnya menjalani masa vakum atas ketidak percayaan manusia terhadap pengobatan alamiah tersebut.
Aromaterapi adalah istilah modern yang dipakai untuk proses penyembuhan kuno yang memnggunakan sari tumbuhan aromatik murni. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan tubuh, pikiran, dan jiwa. (Hal. 15) Saripati tumbuhan tersebut, biasa disebut sebagai minyak esensial.
Seiring makin beragamnya jenis penyakit yang siap menyerang tubuh manusia, aroma terapi layaknya benda peninggalan massa lampau yang selalu dicari-cari dan sangat dibutuhkan.
Pada dasarnya, manusia dan tumbuhan mempunyai hubungan yang sangat erat. Komposisi DNA pada tumbuhan juga manusia mempunyai beberapa kemiripan, demikian hasil penelitian yang dilakukan ahli neurobiologi, Donald Kennedy. Dari kemiripan tersebut, bisa dihasilkan kerjasama antara keduanya dalam beberapa hal. Di antara kerjasama tersebut, adalah proses penyembuhan penyakit yang diidap manusia.
Apa yang diungkapkan oleh Donald Kennedy di atas, diamini oleh teori Dietrich Gumbel (1986). Di mana tubuh manusia mempunyai susunan kimia, hormon, enzim, dan saraf seperti yang ada pada tumbuhan. Kemiripan tersebut, nampaknya tidak berhenti di situ saja. Sebab kedahsyatan tumbuhan sebagai alat pengobatan, samahalnya kedahsyatan tubuh manusia yang mempunyai beberapa komponen yang sangat luar biasa.
Membahas kedahsyatan tumbuhan sebagai alat pengobatan, terdapat sebuah riset yang mengatakan bahwa kucing serta anjing, kadang juga memakan tumbuhan atau rerumputan ketika keduanya merasakan tubuhnya kurang sehat.
Tuhan, selain menciptakan organ tubuh secara konkrit, ternyata juga menciptakan organ tubuh secara abstrak. Di tubuh manusia, selain jantung, hati, lambung, paru-paru, masih terdapat beberapa organ yang justru menjadi titik central kesehatan manusia. Organ-organ abstrak tersebut, tak lain adalah organ yang melahirkan energi spiritual pada jiwa manusia. Itulah organ yang memunculkan motivasi, mood, dan rangkain energi positif lainnya. Life force, demikian sebutan energi itu. Dan energi semacam inilah yang bisa dimasuki oleh aromaterapi.
Life force membuat seseorang tetap berada pada kondisi yang konstan dan harmonis. Bangsa Cina menyebut energi ini Chi dan bangsa India menyebutnya Prana, yang merupakan inti dari kehidupan makhluk hidup, baik manusia maupun tumbuhan. (Hal. 26)
Memang benar, bahwa pengobatan secara aromaterapi masih kalah cepat reaksinya dengan pengobatan lewat bahan kimia. Sebab proses transformasi dalam tubuh tidaklah mungkin muncul secara mendadak layaknya pengoprasian oli dengan bahan bakar pada mesin sebuah kendaraan.
Tentunya anda mengenal istilah Yin dan Yang. Kedua kata yang oleh bangsa Cina dijadikan cerminan kekuatan positif dan negatif atau kekuatan aktif dan pasif, ternyata juga terdapat dalam tumbuhan. Samahalnya manusia.
Pengertian dan pengetahuan tentang sufat Yin dan Yang pada tumbuhan dan manusia sangat penting untuk dipahami guna mentukan pilihan perawatan yang sesuai. Tumbuhan yang bersifat Yin sebaiknya tidak diberikan atau digunakan untuk perawatan pada manusia dengan gangguan Yin pula, begitu ungkap Dr. Rachmi Primadiati (penulis, red.) pada halaman 27.
Sebenarnya, kegilaan atau sikap depresi yang menimpa manusia, bisa ditolak hanya dengan jiwa manusia itu sendiri. Ya, lewat life Force tersebut, sejatinya manusia bisa membentengi jiwa mereka dari beragamnya serangan penyakit dewasa kini: entah itu penyakit badan, atau penyakit jiwa. Sayangnya, manusia tak sebegitu ahli dalam penggalian potensi dirinya sendiri. Dan nampak begitu mahir dalam penggalian image seseorang.
Bukti lebih penting daripada sekedar promosi. Keberhasilan aromaterapi dalam menyembuhkan penyakit manusia, sudah tercatat semenjak India berada di zaman 4500 SM. Di India, pada era itu, berkembang salah satu pengobatan yang biasa masyarakat sebut dengan Ayurveda. Pengobatan itu, tak lain adalah pengbatan yang menjadikan jahe, mawar, atau ketumbar sebagai bahan-bahan utama.
Mengapa masih terdapat orang yang meragukan pengobatan ala aromaterapi? Bangsa Mesir Kuno yang identik dengan keayuan perempuannya, gemar melumuri tubuh mereka dengan racikan tetumbuhan serta aneka rempah-rempah. [*]

Sumber:
Batam Pos, 26 April 2009


Tidak ada komentar:

Posting Komentar