Judul
Buku: Aromaterapi, Perawatan Alami
untuk Sehat dan Cantik
Penulis: Dr. Rachmi Primadiati Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Tebal: 181
Peresensi:
Naqib Najah
|
Kucing dan anjing…
selalu makan bunga-bungaan atau rumput-rumputan bila merasa kurang sehat. (Hal.
16)
Era Mesir Kuno,
terciptalah kemenyan sebagai parfum pertama seluruh jagad. Kemenyan yang
terbuat dari ramuan tetumbuhan, dianggap mampu meningkatkan derajat persemedian
dan memurnikan ruh. Bangsa Mesir Kuno, senantiasa melumuri tubuhnya dengan
minyak aromatik sebagai pertanda pengagungan mereka kepada Sang Dewa. Catatan
sejarah membuktikan, bahwa pewangi dari tumbuhan telah digunakan bangsa Mesir
Kuno sejak 4500 SM.
Membaca kenyataan
di atas, maka dapat dikerucutkan sebuah pendapat bahwa aroma tetumbuhan
mempunyai khasiat yang mampu merasuki jiwa manusia, bahkan juga Dewa. Terlepas
dari mengerti atau tidaknya bangsa Mesir Kuno akan khasiat tersebut, patutlah
seseorang mengapresiasikan anugerah alam ini.
Salah seorang intelektual
Ingris, pernah mengungkapkan kebenciannya terhadap ilmu Kimia. Dia menyadari
betul, ilmu ini akan berakibat buruk bagi kehidupan manusia. Terciptanya bom,
juga bahan campuran lainnya, dapat merusak kehidupan manusia yang sejatinya
penuh dengan kesejahteraan. Dan salah satu dari penyesalan tersebut adalah,
campur tangannya ilmu kimia dengan ilmu kedokteran. Dari situlah muncul
bahan-bahan pengobatan yang selain menyembuhkan penyakit dalam tubuh manusia,
juga merusak tubuh itu sendiri.
Syukurlah belakangan
ini banyak penduduk bumi yang sadar akan bahaya pengobatan macam itu. Dan
kembalilah mereka kepada anugerah yang alam berikan: Mereka kembali mempercayai
aromaterapi, setelah sebelumnya menjalani masa vakum atas ketidak percayaan
manusia terhadap pengobatan alamiah tersebut.
Aromaterapi adalah
istilah modern yang dipakai untuk proses penyembuhan kuno yang memnggunakan
sari tumbuhan aromatik murni. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan tubuh, pikiran, dan jiwa. (Hal. 15) Saripati tumbuhan tersebut,
biasa disebut sebagai minyak esensial.
Seiring makin
beragamnya jenis penyakit yang siap menyerang tubuh manusia, aroma terapi
layaknya benda peninggalan massa lampau yang selalu dicari-cari dan sangat
dibutuhkan.
Pada dasarnya, manusia
dan tumbuhan mempunyai hubungan yang sangat erat. Komposisi DNA pada tumbuhan
juga manusia mempunyai beberapa kemiripan, demikian hasil penelitian yang
dilakukan ahli neurobiologi, Donald Kennedy. Dari kemiripan tersebut, bisa
dihasilkan kerjasama antara keduanya dalam beberapa hal. Di antara kerjasama
tersebut, adalah proses penyembuhan penyakit yang diidap manusia.
Apa yang
diungkapkan oleh Donald Kennedy di atas, diamini oleh teori Dietrich Gumbel
(1986). Di mana tubuh manusia mempunyai susunan kimia, hormon, enzim, dan saraf
seperti yang ada pada tumbuhan. Kemiripan tersebut, nampaknya tidak berhenti di
situ saja. Sebab kedahsyatan tumbuhan sebagai alat pengobatan, samahalnya
kedahsyatan tubuh manusia yang mempunyai beberapa komponen yang sangat luar
biasa.
Membahas
kedahsyatan tumbuhan sebagai alat pengobatan, terdapat sebuah riset yang
mengatakan bahwa kucing serta anjing, kadang juga memakan tumbuhan atau
rerumputan ketika keduanya merasakan tubuhnya kurang sehat.
Tuhan, selain
menciptakan organ tubuh secara konkrit, ternyata juga menciptakan organ tubuh
secara abstrak. Di tubuh manusia, selain jantung, hati, lambung, paru-paru,
masih terdapat beberapa organ yang justru menjadi titik central kesehatan
manusia. Organ-organ abstrak tersebut, tak lain adalah organ yang melahirkan
energi spiritual pada jiwa manusia. Itulah organ yang memunculkan motivasi,
mood, dan rangkain energi positif lainnya. Life force, demikian sebutan energi
itu. Dan energi semacam inilah yang bisa dimasuki oleh aromaterapi.
Life force membuat
seseorang tetap berada pada kondisi yang konstan dan harmonis. Bangsa Cina
menyebut energi ini Chi dan bangsa India menyebutnya Prana, yang merupakan inti
dari kehidupan makhluk hidup, baik manusia maupun tumbuhan. (Hal. 26)
Memang benar, bahwa
pengobatan secara aromaterapi masih kalah cepat reaksinya dengan pengobatan
lewat bahan kimia. Sebab proses transformasi dalam tubuh tidaklah mungkin
muncul secara mendadak layaknya pengoprasian oli dengan bahan bakar pada mesin
sebuah kendaraan.
Tentunya anda
mengenal istilah Yin dan Yang. Kedua kata yang oleh bangsa Cina dijadikan
cerminan kekuatan positif dan negatif atau kekuatan aktif dan pasif, ternyata
juga terdapat dalam tumbuhan. Samahalnya manusia.
Pengertian dan
pengetahuan tentang sufat Yin dan Yang pada tumbuhan dan manusia sangat penting
untuk dipahami guna mentukan pilihan perawatan yang sesuai. Tumbuhan yang
bersifat Yin sebaiknya tidak diberikan atau digunakan untuk perawatan pada
manusia dengan gangguan Yin pula, begitu ungkap Dr. Rachmi Primadiati (penulis,
red.) pada halaman 27.
Sebenarnya,
kegilaan atau sikap depresi yang menimpa manusia, bisa ditolak hanya dengan
jiwa manusia itu sendiri. Ya, lewat life Force tersebut, sejatinya manusia bisa
membentengi jiwa mereka dari beragamnya serangan penyakit dewasa kini: entah
itu penyakit badan, atau penyakit jiwa. Sayangnya, manusia tak sebegitu ahli
dalam penggalian potensi dirinya sendiri. Dan nampak begitu mahir dalam
penggalian image seseorang.
Bukti lebih penting
daripada sekedar promosi. Keberhasilan aromaterapi dalam menyembuhkan penyakit
manusia, sudah tercatat semenjak India berada di zaman 4500 SM. Di India, pada
era itu, berkembang salah satu pengobatan yang biasa masyarakat sebut dengan
Ayurveda. Pengobatan itu, tak lain adalah pengbatan yang menjadikan jahe,
mawar, atau ketumbar sebagai bahan-bahan utama.
Mengapa masih
terdapat orang yang meragukan pengobatan ala aromaterapi? Bangsa Mesir Kuno
yang identik dengan keayuan perempuannya, gemar melumuri tubuh mereka dengan
racikan tetumbuhan serta aneka rempah-rempah. [*]
Sumber:
Batam Pos, 26 April
2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar