Judul buku: Colombus Menemukan Jejak
Islam
Penulis: Wisnu Arya Wardhana Penerbit: Pustaka Pelajar Cetakan: I 2009 Tebal: xxvii+276 Halaman Peresensi: Fuad Hasan* |
Percayakah
anda, bahwa orang yang pertama kali menemukan Benua Amerika bukanlah Christopher
Columbus? Ternyata di pulau itu, sekitar abad ke–5 M, persisnya semenjak 700
tahun sebelum Columbus datang, telah dihuni oleh orang-orang Indian dari suku
Cherokee yang menganut sistem pemerintahan Islam.
Bermula
dari Negara Spanyol. Atas perintah raja Ferdennand, Laksamana Columbus
mengadakan perjalanan mengarungi luasnya lautan dengan bertujuan mencari daerah
baru. Mereka berangkat terus menuju ke barat dan terlantar ke berbagai pulau
hingga mendarat di ‘Pulau Baru’, yang kini disebut Amerika. Sekitar abad
ke–5, jauh sebelum Laksamana Columbus mendarat di benua baru tersebut,
orang-orang Islam telah menginjakkan kaki di pulau itu, mereka disambut dengan
hangat oleh penduduk setempat yang merupakan keturunan dari benua Afrika.
Orang
Islam yang datang dengan kedamaian, membuatnya bisa diterima, berinteraksi,
bahkan bisa berbaur dengan penduduk secara cepat dan sukses mneyebarkan agama
Islam bersama ilmu pengetahuan. Di pulau ini, Islam telah berlama-lama dengan
menciptakan peradaban penduduk menjadi tinggi. Itulah mengapa sebabnya, di
Amerika setelah Columbus datang, sudah banyak berdiri bangunan dan banyaknya
masjid-masjid yang berciri khas Arab.
Beberapa
fakta yang membuktikan bahwa Columbus bukan orang pertama kali menemukan benua
Amerika adalah penelitian ahli sejarah; Abu Bakar Ibnu Umar Al Guttuya, ia
telah menemukan fakta sejarah bahwa pada masa kekhalifahan islam Spanyol yang
dipimpin oleh Khalifah Hisyam II, berkuasa pada tahun 976-1009 M, seorang
navigator muslim bernama Ibnu Farrukh telah berlayar kearah barat Spanyol.
Ibnu
Farrukh berangkat dari pelabuhan Chadiz bulan Februari 999 M, berlayar ke arah
barat menuju kesamudra Atlantik. Ia dalam perjalannanya singgah di pulau Canary
dan sempat bertemu dengan raja Guanariga. Ia juga menemukan dua pulau yang
belum bernama dan berpenghuni, kemudian ia memberikan nama dengan Pulau
Capraria dan Pulau Pluitana. Ari sini juga tercatat, bahwa Farrukh juga pernah
singgah di pulau Indian (Amerika).
Pada
waktu itu, armada Islam dan China yang paling maju daripada Armada laut
manapun, terutama dalam bidang navigasi. Dalam ‘Dokumen Sung’, memuat informasi
tentang pelayaran orang-orang muslim. Menurut catatan Dokumen Sung, pelaut
Muslim diakui sebagai pelaut yang sangat hebat, karena telah berhasil
mengarungi berbagai macam samudera. Dalam dokumen ini pula, dikatakan bahwa
pelaut muslim telah berlayar hingga ke pulau baru atau Amerika, yang oleh orang
China dinamakan Mu Lan Pi.
Menurut
catatan sejarah, China telah mengenal Agama Islam pada abad ke-14 M. pada masa
itu, laksamana laut yang sangat terkenal dari China yang bernama Cheng Ho sudah
memeluk Agama Islam memimpin armada China hingga sampai ke asia selatan dan
barat, antara lain sampai ke Annam, Kamboja, Thailand, India, Ceylon, dan
Indonesia (Nusantara). Laksamana Cheng Ho datang ke Indonesia mendarat di
Semarang dan mendirikan rumah peribadatan Cheng Ho sebagai kenang-kenagan yang
sekarang bangunan tersebut dijadkan Cagar Budaya Nasional.
Jejak Islam di Amerika
Pada
tahun 1492, Setelah Chistopher Columbus menginjakkan kaikinya di ‘pulau baru’
tersebut, ia mengira bahwa pulau tersebut masih perawan, belum berpenghuni sama
sekali. Mereka berorintasi menjadikan pulau tersebut sebagai perluasan wilayah
Spanyol. Tetapi setelah menerobos masuk, Columbus ternyata kaget menemukan
bangunan yang persis pernah ia lihat sebelumnya ketika mendarat di Afrika.
Bangunan megah itu adalah Masjid yang dipakai oleh Orang-orang Islam untuk
beribadah. Semula Columbus disambut dengan ramah oleh suku Indian, tetapi
setelah ketahuan niat buruknya datang di pulau itu, Colombus banyak mendapat
resistnsi dari penduduk setempat. Beberapa armada kapal milik rombongan
Colombus ditenggelamkan oleh suku Indian sebab mereka merasa terganggu dan
terancam oleh kedatangan Colombus.
Buku
karya Wisnu Arya Wardhana ini, merupakan salah satu kejutan untuk para
Sejarahwan yang telah terdogmatisasi bahwa Christopher Columbus adalah orang
yang pertama kali menemukan Benua Amerika. Penulis menguraikan bagaimana
sejarah yang selama ini berlaku adalah keliru. Ia meluruskannya dengan bukti
dan fakta dari berbagai sumber yang sangat konkrit dan jelas dan bisa
dipertanggungjawabkan.
Buku
‘Columbus Menemukan Jejak Islam’ ini, akan mampu mengubah persepsi orang yang
selalu membuat stigma Islam identik dengan kebodohan, kemunduran, kekumuhan,
arogan dan lainnya. Dengan wawasan yang sangat luas, buku ini patut dibaca oleh
semua kalangan untuk dijadikan renungan dan kajian baik oleh umat islam
sendiri, atau yang peduli dengan pelurusan sejarah. [*]
Peresensi adalah Pustakawan Pesantren Al Mukarromah Pati
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar