Judul: Grow with
Character Champion Stories
Penulis: Alexander
Mulya & Indonesian People Champions
Penerbit: PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta
Tahun: I, Januari 2011
Tebal: 468 halaman
Peresensi: Akhmad
Sekhu
|
Menjadi bangsa yang besar dan berkarakter adalah
impian setiap bangsa. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dengan penduduk
235 juta jiwa. Ternyata, menjadi bangsa yang besar saja tak cukup. Selain besar
bangsa ini juga harus punya karakter. Kini mulai tumbuh kesadaran untuk kembali
membangun karakter bangsa. Persoalan bangsa ini memang terletak pada karakter
manusia-manusia. Korupsi tetap menjadi masalah akut.
Kriminalitas pun semakin menjadi-jadi. Dan
parahnya, moralitas bangsa ikut terkena imbas negatifnya. Alexander Mulya &
Indonesian People Champions dalam bukunya berjudul Grow with Character Champion
Stories, menguak karakter para jawara. Sebuah buku yang bisa dijadikan bahan
referensi bagi para pemimpin perubahan, manager bisnis, maupun orang awam yang
ingin membuka mata terhadap fenomena kehidupan dunia kerja yang penuh intrik
dan tantangan. Dalam buku ini pembaca dapat menyimak 40 kisah sukses para
pemimpin perusahaan ternama di Indonesia.
Juga kita akan mendapatkan berbagai jurus
transformasi bisnis nan kreatif dan berbagai cerita mengharukan para agen
perubahan. Bagaimana menghadapi resistensi dari bawah? Bagaimana membangun
percaya diri dan bangkit dari keterpurukan? Bagaimana melahirkan rasa keadilan
dan norma-norma kejujuran di tempat yang penuh godaan? Buku ini merupakan
kelanjutan buku best-seller “Grow with Character” yang menjabarkan tiga rumusan
sukses organisasi, yaitu pertama; Excellence: ambisi dan keinginan untuk unggul
serta jadi lebih baik.
Kedua, Professionalism: disiplin, kerja keras, dan rasa tanggung jawab pada kewajiban. Dan, ketiga, Ethics: kejujuran, kehormatan, keadilan, dan kepedulian. Pertama, Excellence. Kita dapat menyimak, misalnya, seorang jawara Agina Siti Fatimah, dari Infomedia Nusantara, yang membangun karakter dengan commitment, communication & caring. Prinsip 3C tersebut ia yakini sebagai bagian dari suatu karakter.
Kedua, Professionalism: disiplin, kerja keras, dan rasa tanggung jawab pada kewajiban. Dan, ketiga, Ethics: kejujuran, kehormatan, keadilan, dan kepedulian. Pertama, Excellence. Kita dapat menyimak, misalnya, seorang jawara Agina Siti Fatimah, dari Infomedia Nusantara, yang membangun karakter dengan commitment, communication & caring. Prinsip 3C tersebut ia yakini sebagai bagian dari suatu karakter.
Kedua, Professionalism, kita akan mendapati
kisah jawara Adi Kusma, dari BIZNET yang bercerita tentang gambaran absolutnya
peran raja pada masa jaman kerajaan dahulu. Sebagai pemimpin, ia mencoba
meruntuhkan paradigma lama yang menjunjung absolutisme pemimpin. Kemudian, ia
menerapkan pemimpin harus berkarakter khas manusia-manusia modern; terbuka,
dinamis, dan egaliter. Ketiga, Ethics, ada sebuah contoh pandangan jawaranya
yang seperti terbalik dari sebelumnya.
Contohnya orang-orang dan perusahaan Jepang yang
terkenal sangat menjunjung tinggi sikap ksatria. Mereka mau mengakui kesalahan
dan bertanggung jawab atas semuanya. Bahkan, pada banyak kasus, pertanggungjawaban
ini dilakukan dengan jalan hara kiri (bunuh diri) Membaca buku ini kita
dihadapkan banyak pilihan teman dan wacana karena melibatkan para jawara dari
berbagai perusahaan. [*]
Dimuat
di Koran Jakarta, 07 Februari 2011
Sumber:
http://resensibuku.com/?p=1140
http://resensibuku.com/?p=1140
Tidak ada komentar:
Posting Komentar