Judul: Kara Ben Nemsi I: Menjelajah Gurun
Penulis: Karl May Penerbit: Pustaka Primatama Edisi: I, Februari 2005 Isi: 437 hal. |
Sebuah
saga panjang siap mengajak Anda untuk berkelana ke pelosok-pelosok Dunia Timur
dalam kisah yang ditulis tak kurang dari 7 tahun lamanya. Dan Karl May adalah
sang jawara cerita petualangan. Tak kalah serunya dengan seri Winnetou!
(Kara
Ben Nemsi 1: Menjelajah Gurun)
Nama
Karl May selalu dikaitkan dengan nama-nama tokoh rekaannya seperti Winnetou dan
Old Shatterhand. Hal ini dikarenakan Trilogi Winnetou dianggap merupakan karya
puncak Karl May baik dari segi ide, teknik penceritaan, maupun kematangan dalam
berkarya. Namun dengan hanya membaca seri Winnetou, pembaca dan penggemar
karya-karya Karl May baru hanya mengenal separuh dari seluruh kisah perjalanan
Karl May karena masih ada separuh lainnya yaitu perjalanan ke “Dunia Timur”
yang akan mengajak pembacanya mengunjungi negeri-negeri eksotis dalam cerita
berbingkai ala kisah seribu satu malam yang dirangkai dengan cerita detektif
yang penuh misteri dan kisah-kisah petualangan yang seru. Seri ini dikenal
dengan “Seri Timur” atau Orient Zyklus. Dinamakan Siklus Timur karena lokasi
rangkaian ceritanya merupakan suatu lingkaran, yang terjadi semasa kekaisaran
Usmaniyahdi Turki pada tahun 1870-an. Ceritanya bermula dari Tunisia, Aljazair,
Mesir, Saudi Arabia, Turki, Albania dan berakhir di Palestina.
Buku
Kara Ben Nemsi 1: Menjelajah Gurun ini merupakan buku pertama yang termasuk
dalam seri Dunia Timur. Buku ini sebenarnya pernah diterbitkan di Indonesia
oleh penerbit Pradnya Paramita dan diberi judul “Kara Ben Nemsi Pengembara Dari
Negeri Barat” pada tahun 1965 yang diterjemahkan dari salah satu versi Belanda.
Kini Seri Kara Ben Nemsi yang berlatar belakang "Negeri Timur" ini
diterbitkan kembali dengan terjemahan yang bersumber dari naskah terbitan
Amerika - Oriental Odyssey I In The Shadow of Padishah Throught The Desert -
terbitan Psi Computer Pty, Ltd (2002) yang diterjemahkan oleh Michael Michalak
seorang penggemar Kal May dari Amerika keturunan Jerman. Sedang sumber yang
dipakai oleh Michalak adalah naskah asli Jerman berjudul Giolgeda Padischanun
yaitu manuskrip karya Karl May ketika masih berbentuk cerita bersambung di
majalah Jerman Deutcher Hausschatz di abad ke 19
Buku
Kara Ben Nemsi ini menceritakan kisah petualangan Old Shatterhand (tokoh
sentral dalam seri Winnetou) yang kini bernama Kara Ben Nemsi yang berarti
“Karl si anak Jerman”. Kali ini ia berkelana ke Negeri Timur guna mengetahui
adat istiadat dan kebudayaan masyarakat setempat.
Buku
ini dibagi dalam 4 buah cerita: Abu El Nassr (Bapak Kemenangan), Tschikarma
(Penculikan), Abu Seif (Bapak Pedang), dan Perang Gurun. Masing-masing cerita
walau terkesan berdiri sendiri namun satu-sama lain sambung menyambung dan
saling terkait.
Cerita
dimulai di padang gurun ketika Kara Ben Nemsi bersama pembantu setianya Halef
Omar menemukan jejak tapal kuda di pasir yang setelah ditelusuri ternyata
pemilik jejak tersebut telah menjadi mayat bersama tunggangannya. Tergerak oleh
rasa kemanusiaan dan beberapa petunjuk yang diperoleh dari mayat tersebut, Kara
Ben Nemsi bersama Halef mencoba untuk mencari pembunuhnya. Pencariannya semakin
sulit karena harus melintasi keganasan gurun sahara dengan danau garamnya
(pasir hisap) yang siap menelan siapa saja yang melintas diatasnya.
Dalam
kisah Tschikarma Kara Ben Nemsi berpura-pura menjadi seorang dokter dan mencoba
menyelamatkan anak gadis seorang peadagang asal Turki yang diculik oleh seorang
'Mamur' (penguasa propinsi) di Mesir. Perjalanan Kara Ben Nemsi terus
berlanjut, pada cerita Abu Seif (Bapak Pedang) Kara Ben Nemsi harus melakukan
duel pedang melawan abu Sayyaf si raja pedang, dalam kisah ini juga terdapat
kisah petualangan yang menarik ketika Kara Ben Nemsi dengan kecerdikannya berhasil
memasuki kota Suci Mekkah, kota suci yang terlarang bagi kaum non muslim.
Lucunya setelah berhasil memasuki kota suci Mekah Kara Ben Nemsi diberi gelar
Haji oleh para sahabatnya walaupun ia tetap mengaku sebagai seorang Nasrani.
Dalam
cerita Perang Gurun, Kara Ben Nemsi bak seorang Jenderal Perang dengan piawai
memberikan latihan dan strategi perang gaya Eropa kepada beberapa suku di gurun
yang akan berperang melawan musuh. Tidak itu saja ia juga mengatur soal
penghitungan pampasan perang bagi suku yang dikalahkan dalam perang gurun.
Selain
menyajikan kisah petualangan yang menarik buku ini juga mendeskripsikan letak
dan kondisi geografis gurun dengan detail dan pernak-pernik kehidupan dunia
timur yang eksotis. Untuk memperkaya ruang imajinasi pembaca, buku ini
menyajikan beberapa peta perjalanan Kara Ben Nemsi dan beberapa ilustrasi yang
direpro dari sumber klasik “Karl May Verlag” dan "Karl May's Ilustrieste
Werke" karya Joseph Ulrich. Selain itu dialog-dialog filosofis kemanusiaan
dan toleransi antar umat beragama yang terdapat dalam buku ini juga akan
memperkaya ruang batiniah pembacanya. Buku ini juga dilengkapi dengan lampiran
khusus untuk menjelaskan berbagai istilah dunia Islam yang bertaburan di buku
ini. Selain itu lampiran berupa riwayat penulisan Kara Ben Nemsi yang unik juga
disajikan untuk memudahkan pembaca dalam mengapresiasi buku ini. Dari segi
terjemahan walau buku ini dikerjakan oleh 4 orang penerjemah namun
kekonsistenan terjemahan tetap terjaga dengan baik sehingga peran penerjemah
serta editor patut dihargai pula. Sungguh buku ini memang buku yang disajikan
oleh penerbitnya untuk memanjakan pembacanya yang suka akan cerita-cerita
petualangan Karl May. Dan yang pasti buku ini mengajak pembacanya menjelajahi
gurun dengan cerita petualangan yang tak kalah serunya dengan seri Winnetou!
[*]
--HERNADI
TANZIL, Eksponen Komunitas Textour, Rumah Buku Bandung
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar