Senin, 24 Maret 2014

Kara Ben Nemsi I: Menjelajah Gurun

Judul: Kara Ben Nemsi I: Menjelajah Gurun
Penulis: Karl May
Penerbit: Pustaka Primatama
Edisi: I, Februari 2005
Isi: 437 hal.


Sebuah saga panjang siap mengajak Anda untuk berkelana ke pelosok-pelosok Dunia Timur dalam kisah yang ditulis tak kurang dari 7 tahun lamanya. Dan Karl May adalah sang jawara cerita petualangan. Tak kalah serunya dengan seri Winnetou!

(Kara Ben Nemsi 1: Menjelajah Gurun)
Nama Karl May selalu dikaitkan dengan nama-nama tokoh rekaannya seperti Winnetou dan Old Shatterhand. Hal ini dikarenakan Trilogi Winnetou dianggap merupakan karya puncak Karl May baik dari segi ide, teknik penceritaan, maupun kematangan dalam berkarya. Namun dengan hanya membaca seri Winnetou, pembaca dan penggemar karya-karya Karl May baru hanya mengenal separuh dari seluruh kisah perjalanan Karl May karena masih ada separuh lainnya yaitu perjalanan ke “Dunia Timur” yang akan mengajak pembacanya mengunjungi negeri-negeri eksotis dalam cerita berbingkai ala kisah seribu satu malam yang dirangkai dengan cerita detektif yang penuh misteri dan kisah-kisah petualangan yang seru. Seri ini dikenal dengan “Seri Timur” atau Orient Zyklus. Dinamakan Siklus Timur karena lokasi rangkaian ceritanya merupakan suatu lingkaran, yang terjadi semasa kekaisaran Usmaniyahdi Turki pada tahun 1870-an. Ceritanya bermula dari Tunisia, Aljazair, Mesir, Saudi Arabia, Turki, Albania dan berakhir di Palestina.
Buku Kara Ben Nemsi 1: Menjelajah Gurun ini merupakan buku pertama yang termasuk dalam seri Dunia Timur. Buku ini sebenarnya pernah diterbitkan di Indonesia oleh penerbit Pradnya Paramita dan diberi judul “Kara Ben Nemsi Pengembara Dari Negeri Barat” pada tahun 1965 yang diterjemahkan dari salah satu versi Belanda. Kini Seri Kara Ben Nemsi yang berlatar belakang "Negeri Timur" ini diterbitkan kembali dengan terjemahan yang bersumber dari naskah terbitan Amerika - Oriental Odyssey I In The Shadow of Padishah Throught The Desert - terbitan Psi Computer Pty, Ltd (2002) yang diterjemahkan oleh Michael Michalak seorang penggemar Kal May dari Amerika keturunan Jerman. Sedang sumber yang dipakai oleh Michalak adalah naskah asli Jerman berjudul Giolgeda Padischanun yaitu manuskrip karya Karl May ketika masih berbentuk cerita bersambung di majalah Jerman Deutcher Hausschatz di abad ke 19
Buku Kara Ben Nemsi ini menceritakan kisah petualangan Old Shatterhand (tokoh sentral dalam seri Winnetou) yang kini bernama Kara Ben Nemsi yang berarti “Karl si anak Jerman”. Kali ini ia berkelana ke Negeri Timur guna mengetahui adat istiadat dan kebudayaan masyarakat setempat.
Buku ini dibagi dalam 4 buah cerita: Abu El Nassr (Bapak Kemenangan), Tschikarma (Penculikan), Abu Seif (Bapak Pedang), dan Perang Gurun. Masing-masing cerita walau terkesan berdiri sendiri namun satu-sama lain sambung menyambung dan saling terkait.
Cerita dimulai di padang gurun ketika Kara Ben Nemsi bersama pembantu setianya Halef Omar menemukan jejak tapal kuda di pasir yang setelah ditelusuri ternyata pemilik jejak tersebut telah menjadi mayat bersama tunggangannya. Tergerak oleh rasa kemanusiaan dan beberapa petunjuk yang diperoleh dari mayat tersebut, Kara Ben Nemsi bersama Halef mencoba untuk mencari pembunuhnya. Pencariannya semakin sulit karena harus melintasi keganasan gurun sahara dengan danau garamnya (pasir hisap) yang siap menelan siapa saja yang melintas diatasnya.
Dalam kisah Tschikarma Kara Ben Nemsi berpura-pura menjadi seorang dokter dan mencoba menyelamatkan anak gadis seorang peadagang asal Turki yang diculik oleh seorang 'Mamur' (penguasa propinsi) di Mesir. Perjalanan Kara Ben Nemsi terus berlanjut, pada cerita Abu Seif (Bapak Pedang) Kara Ben Nemsi harus melakukan duel pedang melawan abu Sayyaf si raja pedang, dalam kisah ini juga terdapat kisah petualangan yang menarik ketika Kara Ben Nemsi dengan kecerdikannya berhasil memasuki kota Suci Mekkah, kota suci yang terlarang bagi kaum non muslim. Lucunya setelah berhasil memasuki kota suci Mekah Kara Ben Nemsi diberi gelar Haji oleh para sahabatnya walaupun ia tetap mengaku sebagai seorang Nasrani.
Dalam cerita Perang Gurun, Kara Ben Nemsi bak seorang Jenderal Perang dengan piawai memberikan latihan dan strategi perang gaya Eropa kepada beberapa suku di gurun yang akan berperang melawan musuh. Tidak itu saja ia juga mengatur soal penghitungan pampasan perang bagi suku yang dikalahkan dalam perang gurun.
Selain menyajikan kisah petualangan yang menarik buku ini juga mendeskripsikan letak dan kondisi geografis gurun dengan detail dan pernak-pernik kehidupan dunia timur yang eksotis. Untuk memperkaya ruang imajinasi pembaca, buku ini menyajikan beberapa peta perjalanan Kara Ben Nemsi dan beberapa ilustrasi yang direpro dari sumber klasik “Karl May Verlag” dan "Karl May's Ilustrieste Werke" karya Joseph Ulrich. Selain itu dialog-dialog filosofis kemanusiaan dan toleransi antar umat beragama yang terdapat dalam buku ini juga akan memperkaya ruang batiniah pembacanya. Buku ini juga dilengkapi dengan lampiran khusus untuk menjelaskan berbagai istilah dunia Islam yang bertaburan di buku ini. Selain itu lampiran berupa riwayat penulisan Kara Ben Nemsi yang unik juga disajikan untuk memudahkan pembaca dalam mengapresiasi buku ini. Dari segi terjemahan walau buku ini dikerjakan oleh 4 orang penerjemah namun kekonsistenan terjemahan tetap terjaga dengan baik sehingga peran penerjemah serta editor patut dihargai pula. Sungguh buku ini memang buku yang disajikan oleh penerbitnya untuk memanjakan pembacanya yang suka akan cerita-cerita petualangan Karl May. Dan yang pasti buku ini mengajak pembacanya menjelajahi gurun dengan cerita petualangan yang tak kalah serunya dengan seri Winnetou! [*]

--HERNADI TANZIL, Eksponen Komunitas Textour, Rumah Buku Bandung

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar