Judul:
Kira-kira
Penulis
Cynthia Kadohata
Penerbit: GPU Tebal: 200 halaman Terbit: Februari 2009
Peresensi:
Tutut M. Lestari
|
Kira-kira.
Begitulah cara Lynn Takeshima melukiskan semua yang ada di sekelilingnya:
langit biru, langit malam bertabur bintang, hingga mata manusia. ‘Kira-kira’
yang berarti gemerlapan dalam bahasa Jepang juga menjadi kata pertama yang
dikuasai Katie Takeshima, adik Lynn.
Lynn, Katie, dan
Sam adalah putra-putri keluarga Takeshima, imigran asal Jepang yang baru saja
pindah ke bagian selatan Georgia dari Iowa, AS. Sebagai golongan minoritas,
kedua orangtua mereka hanya dapat bekerja sebagai buruh di perusahaan
pengolahan ayam.
Miskin dan
terpinggirkan tak membuat Katie dan Lynn berkecil hati. Lynn tumbuh menjadi
gadis yang cerdas, kreatif, dan memiliki cara pandang yang unik terhadap dunia.
Lynn-lah yang menjelaskan pada Katie mengapa orang-orang memperlakukan mereka
dengan berbeda. Lynn pula yang mengajarkan Katie untuk selalu melihat jauh ke
masa depan. Tak heran jika Katie begitu memuja kakaknya dan selalu mengikuti
semua perkataan Lynn, betapa pun aneh kedengarannya.
Keluarga Takeshima
mulai goyah ketika Lynn diketahui menderita sakit limfoma. Katie harus menerima
bahwa semua perhatian orangtuanya kini hanya berfokus pada Lynn.
Di usia yang begitu
muda, perasaan Katie tercabik-cabik antara keinginan berkorban untuk orang yang
paling ia sayangi, bercampur dengan rasa marah, lelah, takut, dan putus asa.
Spirit Lynn pula yang membuat keluarga ini akhirnya bangkit dan bersatu kembali.
Buku harian Lynn yang kemudian diwarisi Katie membuatnya sadar, bahwa salah
satu pusaka Lynn adalah kemampuannya dalam menemukan ‘kira-kira’ di sekitarnya.
Novel yang indah
dan mengharukan ini dituturkan dari sudut pandang Katie. Penuturan Katie yang
polos, sederhana, tapi menyentuh membuat novel pemenang Newberry Medal ini
gemerlapan. Kira-Kira adalah novel untuk pembaca muda, tapi hubungan kasih
sayang antara pasangan Takeshima dan anak-anak mereka akan mengingatkan pembaca
dari segala usia bahwa kemampuan untuk mencintai dan dicintai berawal dari
rumah.[*]
Sumber:
Kompas, Maret 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar