Judul: Let’s Go Into Narnia;
Mengenal Lebih
Dekat Dunia Ajaib C. S. Lewis
Penulis: Arie Saptaji Penerbit: Gradien Books Cetakan: 1 & 2 Juli 2005 Tebal: 136 hal ISBN: 979-3574-08-9 |
Pembaca
fiksi fantasi tanah air patut bersyukur dengan diterbitkannya kembali karya
fiksi fantasi klasik C.S. Lewis – The Chronicle of Narnia oleh penerbit
Gramedia. Lebih dari sepuluh tahun yang lalu Narnia pernah diterjemahkan dan
diterbitkan oleh penerbit Dian Rakyat. Sebelum diterbitkan kembali, praktis
buku-buku seri Narnia sudah sulit untuk dicari dan hanya dapat ditemui di
lapak-lapak buku bekas tanah air. Tak heran banyak pembaca fiksi fantasi tanah
air masih merasa asing dengan nama CS. Lewis dan Narnia. Untuk itu, seiring
dengan diterbitkannya kembali kisah peutalangan Narnia, Arie Saptaji
meluncurkan karyanya “Let’s Go Into Narnia” – Mengenal Lebih Dekat Dunia Ajaib
C.S Lewis – bagi para penggemar dan calon penggemar Dunia Narnia.
Buku
tipis (136 hal) ini ditulis oleh Arie Saptadji, penulis beberapa buku dan
penggemar Narnia. Berawal dari pertemuan penulis dengan sebuah seri akhir
Narnia yang terselip di rak buku bacaan anak-anak sebuah Toko Buku di Jogya,
penasaran ketika membaca penulis Narnia -C.S Lewis - yang selama ini hanya ia
temukan melalui kutipan-kutipan disejumlah buku karya penulis lain, ia pun
segera melahap buku Narnia tersebut hanya dalam satu malam. Terpesona oleh daya
tarik petualangan fantasi Narnia maka ia pun segera mencari seri-seri lainnya
yang sudah tak mudah lagi karena pada saat itu buku seri Narnia sudah ‘out of
print’. Setelah berhasil melangkapinya dan membaca ketujuh buku Narnia yang
masing-masing diperolehnya dengan cara unik, ia pun semakin tertarik dengan
Narnia, pesona Narnia ternyata membekaskan kesan istimewa dalam benaknya dan
memimpikan kapan ia bisa menggarap karya-karya sebagus itu (hal 97).
Mimpi
Arie rupanya kini terwujud!. Dalam buku yang ditulisnya ini ia mengenalkan
kepada para penggemar dan calon penggemar Narnia untuk mengenal lebih dekat
dunia ajaib Narnia. Buku ini ditulis oleh Arie secara singkat, padat dan jelas!
Setelah kata pengantar dan pendapat pembaca, buku ini dimulai dari biografi
singkat CS Lewis yang juga dikenal sebagai sarjana kritikus sastra yang
menonjol di Oxford dan Cambridge, pengarang fiksi ilmiah dan cerita anak yang
termasyur hingga penulis dan penyiar radio yang gigih membela iman Kristen.
Dalam bab ini terungkap juga persahabatannya dengan JRR Tolkien, penulis Lord
of The Rings yang sedikit banyak mempengaruhi gaya penulisannya.
Buku
ini selain menyajikan proses kreatif Lewis dalam melahirkan Narnia, juga
dilengkapi dengan sinopsis ketujuh buku Narnia yang dijelaskan sebagai semacam
sneak peak yang tentu saja dalam sinopsisnya ini Arie berusaha untuk tidak
membocorkan ending cerita demi kenikmatan calon pembaca Narnia. Karena terdapat
perbedaan antara urutan penerbitan buku dengan kronologis internal, Arie juga
menyuguhkan bab mengenai urutan pembacaan Narnia, dengan bijak Arie memberikan
saran-saran darimana sebaiknya pembaca membaca kisah Narnia, walau keputusan
akhir diserahkan pada pembacanya namun Arie menyimpulkan kalau Narnia dibaca
tidak berdasarkan urutan kronologis internal maka kisah petualangan Narnia akan
terasa “lebih nendang!”.
Selain
itu buku ini juga dilengkapi dengan bab Aneka Penafsiran, yang sebenarnya
ditujukan bagi pembaca yang telah menamatkan ketujuh seri Narnia, untuk itu di
awal pengantar dan di awal bab ‘Aneka Penafsiran’ Arie memberi peringatan kalau
bagian ini mengandung bocoran dari kisah Narnia dan menyarankan bagi yang belum
membaca ketujuh seri Narnia agar melewatkan bagian ini.
Di
bab-bab terakhir buku ini Arie mengetengahkan bab ‘Keungggulan Narnia’-Sebuah
catatan pribadi- dan bab mengenai perbandingan antara Narnia, Dunia Tengah
(Lord of The Rings), dan Harry Potter. Mungkin bab-bab ini yang paling menarik
dari buku ini karena pembaca buku-buku fantasi mau tak mau pasti akan
bertanya-tanya dan membanding-bandingkan dengan dua buku yang terlebih dahulu
telah dikenal di Indonesia. (Harry Potter dan Lord of The Rings)
Buku
ini memang tak lepas dari penilaian subyektif pengarangnya yang mengaku begitu
terkesan dengan kisah petualangan Narnia (hal 97). Namun terlepas dari semua
itu buku yang memang diperuntukkan bagi pembaca Narnia di Indonesia ini sangat
baik dibaca oleh penggemar dan calon penggemar Narnia untuk mengetahui siapa
C.S. Lewis dan apa itu Narnia. Setidaknya buku ini dapat menjadi ‘bekal’ yang
cukup mengenyangkan bagi pembaca Narnia untuk berpetualang ke dunia ajaib
Narnia. Setelah dirasa ‘bekal’ itu cukup maka pembaca Narnia akan segera
berkata “Let’s Go Into Narnia!” [*]
--HERNADI TANZIL
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar