Judul:
Moral dan Etika Elite Politik
Penulis:
Prof Dr Nanat Fatah Natsir, MS
Penerbit:
Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Tahun:
I, Desember 2010
Tebal:
xiii + 103 halaman
Peresensi:
Supriyadi
|
Maraknya anarkisme yang dewasa ini tengah
terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, membuat masyarakat mengelus dada.
Anarkisme yang mengatasnamakan agama, kelompok, bahkan hingga partai, selalu
menjadi bahan utama perbincangan publik. Apa yang tengah terjadi di negeri ini?
Prof Dr Nanat Fatah Nasir, MS, dalam bukunya, Moral dan Etika Elite Politik
menguraikan faktor-faktor krisis moral masyarakat yang dilandasi oleh krisis
kepercayaan terhadap para elite politik.
Telah menjadi rahasia umum bahwa aksi korupsi,
kolusi, dan nepotisme (KKN) yang dilakukan oleh para elite politik ini telah
menjadi bahan pembicaraan oleh masyarakat. Dengan demikian, krisis moral pun
juga telah terlebih dahulu melanda para elite politik dan para penyelenggara
bangsa ini. Karena krisis moral yang melanda para elite politik, hal itu
berpengaruh kepada masyarakat sehingga masyarakat pun dilanda krisis
kepercayaan.
Krisis kepercayaan adalah keadaan menurunnya
atau hilangnya kepercayaan terhadap elite politik atau lembaga negara yang
disebabkan terjadinya krisis nasional, yaitu kondisi ketika seluruh masyarakat
bangsa ini mengalami kesulitan dalam berbagai aspek kehidupan bangsa sedemikian
rupa parahnya (hlm 36).
Kondisi tersebut berujung pada emosional
masyarakat yang mudah tersulut. Setiap hari, masyarakat disuguhi oleh berita
korupsi, hukum yang tidak ditegakkan secara adil, kekayaan pejabat negara, dan
lain sebagainya yang membuat rakyat hanya terbengong. Pada dasarnya, krisis
kepercayaan seperti ini telah terjadi semenjak dahulu.
Pada masa Orde Lama yang digawangi oleh Soekarno, kondisi ekonomi
sangat terpuruk disebabkan belum siapnya penyelenggara negara ini mengurusi
berbagai peliknya permasalahan setelah masa penjajahan. Pada Orde Baru dengan
Soeharto yang berada di garda depan, terjadi perombakan besar-besaran sehingga
mampu memajukan stabilitas keamanan, perekonomian, dan meningkatkan
kesejahteraan rakyat.
Namun demikian, rezim Orde Baru juga menjadi
biang dari pada perilaku KKN yang merajalela. Gerbang reformasi terbuka pada
Mei 1998, setelah tumbangnya Orde Baru. Reformasi yang digerakkan oleh aksi
mahasiswa dan rakyat ini mencitacitakan negara Indonesia yang bersih dari
perilaku amoralitas (KKN).
Sejak reformasi bergulir pada 1998, ada
kesadaran yang berkembang di dalam masarakat bahwa krisis kepercayaan dalam
berbagai bidang kehidupan yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia disebabkan
oleh, antara lain, kurangnya penghayatan dan penerapan moral dan etika elite
politik yang berdasarkan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara (hlm
90).
Buku ini mengajak pembaca untuk berpartisipasi
menghilangkan krisis kepercayaan terhadap para elite politik dengan turut
berefl eksi mengaplikasikan nilai-nilai luhur Pancasila. Dengan sangat
berharap, segala bentuk “kebejatan” moral (KKN dan lain sebagainya) yang dilakukan
oleh para elite politik, dapat segera diakhiri. [*]
Dimuat
di Koran Jakarta, 19 Maret 2011
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar