Jumat, 14 Maret 2014

Negara dan Masyarakat


Judul: Negara dan Masyarakat
Penulis: Dr. Raja Syofyan Samad, MA
Penerbit: Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Peresensi: Supriyadi



Kesadaran masyarakat untuk bernegara bermula dari bentuk solidaritas antarindividu yang kemudian terstruktur seperti organisasi. Solidaritas tersebut kemudian berkembang ke penyaluran kepentingan-kepentingan masyarakat yang membutuhkan pengaturan dan kelembagaan. Dengan demikian, kesadaran bernegara pada tingkat masyarakat yang belum ada penetrasi negara dan politik dari luar telah terbentuk secara sederhana sebagai respons atas sikap sosial masyarakat.
Indonesia, pada masa Orde Baru, melakukan banyak penetrasi negara atau penetrasi politik ke berbagai wilayah, termasuk di Riau Kepulauan. Dalam hal ini, sebenarnya masyarakat Riau Kepulauan sebelumnya sudah mengenal kehidupan bernegara jauh sebelum Kerajaan Sriwijaya menjadikan kawasan ini sebagai vazalnya sekitar abad VI.
Pada waktu itu, sebenarnya Riau Kepulauan telah sadar dan mengenal kehidupan bernegara meskipun masih secara tradisional. Dr Raja Syofyan Samad MA, dalam buku Negara dan Masyarakat, menguraikan sejarah penetrasi negara Indonesia pada masa Orde Baru dengan mengambil objek wilayah Riau Kepulauan. Masa Orde Baru yang dirintis oleh presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto, merupakan sebuah rezim kekuasaan yang lebih cenderung gaya otoriter meskipun berwajah demokrasi.
Masa Orde Baru yang kini telah diganti dengan reformasi itu ternyata masih menyisakan berbagai sejarah yang dalam hal ini adalah penetrasi negara pada berbagai wilayah. Orde Baru sebagai rezim yang dikenal dengan rezim otoriter Soeharto tersebut telah menjangkau berbagai wilayah, termasuk di Riau Kepulauan.
Selama kurang 32 tahun kekuasaan rezim Orde Baru, kekuasaan itu telah menjangkau penetrasi politik ke wilayah-wilayah yang kemudian mampu terintegrasi dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Meskipun demikian, ada saja kepincangan yang dilakukan pada masa Orde Baru tersebut, terutama dalam hal penetrasi negara dan politik di Riau Kepulauan.
Penetrasi negara di Riau Kepulauan pada paro kedua Orde Baru berbeda dengan paro pertama. Jika pada tahap awal Orde Baru tersebut perluasan birokrasi dilakukan di Riau Kepulauan telah memperpanjang jangkauan birokrasi pemerintah. Pada dasarnya, penetrasi negara dan politik itu tidak lepas dari dua konsep penting yang saling berkaitan erat, yaitu pembangunan negara (state building) dan pembangunan bangsa (nation building).
Pembangunan negara ini mengacu pada pembangunan lembaga negara/pemerintahan sehingga negara mampu menjadi institusi yang mengatur masyarakat. Sementara pembangunan bangsa adalah usahausaha untuk memperkuat solidaritas kebangsaan (nasionalisme) sehingga rasa kebangsaan semakin kuat.
Kedua konsep tersebut harus ada demi integritas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Namun, pada masa rezim Orde Baru, banyak perilaku politik yang bersifat represif terhadap berbagai wilayah yang dijadikan objek penetrasi negara dan politik. [*]

Dimuat di Koran Jakarta, 23 Nopember 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar