Judul: Negara dan Masyarakat
Penulis: Dr. Raja Syofyan Samad, MA
Penerbit: Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Peresensi: Supriyadi
|
Kesadaran masyarakat untuk bernegara
bermula dari bentuk solidaritas antarindividu yang kemudian terstruktur seperti
organisasi. Solidaritas tersebut kemudian berkembang ke penyaluran
kepentingan-kepentingan masyarakat yang membutuhkan pengaturan dan kelembagaan.
Dengan demikian, kesadaran bernegara pada tingkat masyarakat yang belum ada
penetrasi negara dan politik dari luar telah terbentuk secara sederhana sebagai
respons atas sikap sosial masyarakat.
Indonesia, pada masa Orde Baru,
melakukan banyak penetrasi negara atau penetrasi politik ke berbagai wilayah,
termasuk di Riau Kepulauan. Dalam hal ini, sebenarnya masyarakat Riau Kepulauan
sebelumnya sudah mengenal kehidupan bernegara jauh sebelum Kerajaan Sriwijaya
menjadikan kawasan ini sebagai vazalnya sekitar abad VI.
Pada waktu itu, sebenarnya Riau
Kepulauan telah sadar dan mengenal kehidupan bernegara meskipun masih secara
tradisional. Dr Raja Syofyan Samad MA, dalam buku Negara dan Masyarakat,
menguraikan sejarah penetrasi negara Indonesia pada masa Orde Baru dengan
mengambil objek wilayah Riau Kepulauan. Masa Orde Baru yang dirintis oleh
presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto, merupakan sebuah rezim kekuasaan
yang lebih cenderung gaya otoriter meskipun berwajah demokrasi.
Masa Orde Baru yang kini telah diganti
dengan reformasi itu ternyata masih menyisakan berbagai sejarah yang dalam hal
ini adalah penetrasi negara pada berbagai wilayah. Orde Baru sebagai rezim yang
dikenal dengan rezim otoriter Soeharto tersebut telah menjangkau berbagai
wilayah, termasuk di Riau Kepulauan.
Selama kurang 32 tahun kekuasaan rezim Orde Baru, kekuasaan itu telah menjangkau
penetrasi politik ke wilayah-wilayah yang kemudian mampu terintegrasi dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Meskipun demikian, ada saja
kepincangan yang dilakukan pada masa Orde Baru tersebut, terutama dalam hal
penetrasi negara dan politik di Riau Kepulauan.
Penetrasi negara di Riau Kepulauan pada
paro kedua Orde Baru berbeda dengan paro pertama. Jika pada tahap awal Orde
Baru tersebut perluasan birokrasi dilakukan di Riau Kepulauan telah
memperpanjang jangkauan birokrasi pemerintah. Pada dasarnya, penetrasi negara
dan politik itu tidak lepas dari dua konsep penting yang saling berkaitan erat,
yaitu pembangunan negara (state building) dan pembangunan bangsa (nation
building).
Pembangunan negara ini mengacu pada
pembangunan lembaga negara/pemerintahan sehingga negara mampu menjadi institusi
yang mengatur masyarakat. Sementara pembangunan bangsa adalah usahausaha untuk
memperkuat solidaritas kebangsaan (nasionalisme) sehingga rasa kebangsaan
semakin kuat.
Kedua konsep tersebut harus ada demi
integritas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Namun, pada masa
rezim Orde Baru, banyak perilaku politik yang bersifat represif terhadap
berbagai wilayah yang dijadikan objek penetrasi negara dan politik. [*]
Dimuat
di Koran Jakarta, 23 Nopember 2010
Sumber:
http://resensibuku.com/?p=1003
http://resensibuku.com/?p=1003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar