Judul:
She Can! Catatan Inspiratif Wanita. Sang Pendobrak,
Mendobrak Tantangan, Meretas Jalan
ke Masa Depan
Peresensi: Mukhlidah Hanun Siregar Penulis: Shahnaz Haque Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama Tebal: 208 halaman |
Kekuatan seorang
perempuan tidak hanya mengubah hidup keluarganya, melainkan bisa juga mengubah
sebuah bangsa atau bahkan dunia.
Tercatat nama
beberapa perempuan mampu mengubah dunia menjadi lebih baik dalam satu dekade
belakangan. Salah satunya adalah Benazir Bhutto, mantan PM Pakistan yang telah
membawa perubahan bagi negerinya.
Atau kita lihat
keberhasilan Presiden USA Barack Obama dalam meraih kursi nomor satu
pemerintahan AS, semua itu tak lepas dari dukungan isterinya, Michelle Obama.
Michelle Obama mampu menarik memotivasi Obama untuk terus semangat dalam
pemilihan presiden.
Bukan hanya di luar
negeri, Indonesia sendiri memunyai banyak kisah tentang sosok kepemimpinan
seorang perempuan, kisah-kisah itu mulai bergulir sejak era penjajahan sampai
sekarang.
Seperti RA Kartini
yang berjuang mencerdaskan kaum wanita di zamannya dan masih banyak lagi. Akhir
2009, sebuah tayangan televisi swasta yang menayangkan pemberian penghargaan
bagi perempuan-perempuan yang berperan besar bagi lingkungannya. Acara ini
diberi nama SHE CAN. Dalam acara itu, terpilih 38 perempuan dari berbagai
pelosok tanah air.
Mereka adalah
perempuan inspiratif yang telah berperan penting dalam bidangnya masing-masing.
Salah satunya adalah Christine Hakim, pengusaha keripik balado dari Padang,
Sumatra Barat.
Christine Hakim
tidak menyangka bahwa ia akan terpilih dalam ajang ini, bahkan menurutnya,
wanita-wanita terpilih lainnya sangat hebat, sehingga merasa masih perlu
mengembangkan diri untuk terus berkarya.
Kisahnya yang
panjang tertuang dalam sebuah buku yang dituliskan oleh Shahnaz Haque. Shahnaz
merasa sangat perlu membukukan kisahkisah perempuan sukses tersebut dengan
harapan bahwa buku ini akan menginspirasi wanita Indonesia untuk terus
berkarya.
Dalam buku ini,
Shahnaz mengangkat tujuh kisah inspiratif dari bidang-bidang yang berbeda.
Mereka adalah Anne Avantie (perancang kebaya), Christine Hakim (pengusaha
keripik balado), Ani Ema Susanti (TKW), Kiswanti (perempuan desa), Tiara
Savitri (pengidap lupus), Waljinah (penyanyi keroncong), dan dirinya sendiri.
Buku ini juga
menyajikan perjuangan Ani dalam mengadu nasib menjadi TKW demi membiayai
kuliahnya? Atau Waljinah, seorang penyanyi yang lebih dari lima dekade
mengabdikan diri pada sebuah aliran musik yang sudah dianggap tak populer?
Kisah-kisah tak biasa itu hanyalah sebagian dari perjuangan hidup tujuh
perempuan perkasa, yang tak pernah menyerah pada keadaan atau nasib.
Dalam kondisi
seburuk apa pun, mereka tetap berani mengejar impiannya, bahkan menjadi
matahari bagi orang-orang di sekitarnya.
Tak ada kata
“menyerah” atau “tak mungkin”. Mengenal perempuan-perempuan luar biasa ini
bukannya tak mungkin Anda akan tersentuh, terinspirasi, bahkan termotivasi
untuk menjadi lebih baik, dan lebih baik lagi.
Melalui buku ini,
Shahnaz ingin memotivasi seluruh perempuan Indonesia untuk bangkit dan
melangkah meraih kehidupan yang lebih baik. Selama ini, Shahnaz melihat
perempuan selalu dinomorduakan. Ia ingin buku tersebut menggerakkan semangat
perempuan untuk tak bergantung kepada siapa pun. [*]
*) Mahasiswa UIN Syarif
Hidayatullah
Sumber:
Koran Jakarta, 15
Januari 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar