Judul:
Smart Parenting, 2.000 Kiat Cerdas Mendidik Anak
Diterjemahkan dari: al-Tarbiyah adz-Dzakiyah li al-Athfal. Penulis: Dr Tasbih Nada Penerbit: Azkia Publisher Terbit: Desember 2008 |
”Sesungguhnya
anak-anak adalah anugerah Tuhan. Mereka adalah makhluk-makhluk yang
mengagumkan. Anda bisa melarang mereka masuk ke tempat apa pun yang Anda
kehendaki, tapi tidak hati Anda.” (Ann Peck)
Mendidik anak bukan berarti mengabulkan setiap keinginannya. Tetapi, bagaimana cara yang tepat mengenalkan kepada anak segala sifat terbaik dan mengajarkan keberanian untuk menghadapi kesulitan.
Mendidik anak bukan berarti mengabulkan setiap keinginannya. Tetapi, bagaimana cara yang tepat mengenalkan kepada anak segala sifat terbaik dan mengajarkan keberanian untuk menghadapi kesulitan.
Buku karya Tasbih
Nada (Mesir) ini merumuskan pola pendidikan ke dalam dimensi baru lengkap
dengan studi ilmu psikologi dan manajemen. Menurut dia, sistem ini terbukti
efektif menciptakan perubahan perilaku anak-anak. Buku ini menampilkan 2.000
cara praktis mendidik anak menjadi cerdas. Kiat-kiat ini merujuk hasil
pemikiran para ahli pendidikan, serta pengalaman para orangtua yang sukses
mendidik anak-anaknya.
Larry J Koenig
adalah salah satu peneliti yang menyusun sistem pendidikan yang sesuai dengan
kaidah smart parenting. Sistem ini dilakukan dengan eksperimen-eksperimen dan
dilakukan berulang-ulang. Menurut dia, secara umum sistem pendidikan baru
tersebut hasilnya mengagumkan terutama bagi anak usia dini. Karena sistem ini
berfokus pada perhatian terhadap anak, dan menyadarkan anak bahwa mereka adalah
pusat perhatian. Tapi, anak usia 10 tahun atau lebih, merespons peraturan
sistem ini dengan cara negatif. Penyebabnya apa, tidak dijelaskan secara
gambling. Hanya dipaparkan bagaimana menghentikan respon negatif tersebut.
Cara
menghentikannya dengan memberikan kesempatan kepada anak-anak mengungkapkan
pendapat mereka. Selain itu, mengajaknya menyusun peraturan secara keseluruhan,
sehingga anak mudah menerima melaksanakan program smart parenting tanpa
paksaan.
Di antara petunjuk
yang diajukan Larry J Koenig membuat sistem smart parenting yang efektif,
kredibel, dan teliti yaitu:
- Melarang memberikan peringatan atau kesempatan
dua kali agar suatu aturan tidak terlihat terlalu penting, dan serius.
- Memberlakukan tanda X pada seluruh anak yang
turut serta dalam sistem ini jika melanggar aturan. Tanda ini agar anak-anak
tidak meneruskan perilaku buruk tersebut.
- Memberikan
penghargaan yang wajar terhadap anak yang menaati peraturan.
- Berhenti mencela, dan memberikan ‘ceramah’
terhadap anak yang memperoleh tanda X. Tujuannya agar anak-anak sendiri yang
mencela dirinya atas kerugian yang mereka derita.
- Memberikan perhatian lebih terhadap peraturan
tertulis. Namun, peraturan tak tertulis yang sudah berlaku umum harus juga
dipegang teguh.
- Menanamkan keyakinan-keyakinan positif.
Program smart parenting terdiri dari dua bagian. Pertama, berkaitan
dengan peraturan-peraturan yang ditentukan untuk dijalankan anak dengan
konsekuensi-konsekuensi yang harus ditanggung saat terjadi pelanggaran. Kedua,
berkaitan penanaman keyakinan-keyakinan positif ke dalam diri anak. Anak-anak
yang memiliki pikiran, dan keyakinan positif tentang dirinya, mereka bertindak
lebih baik dibandingkan yang berpikiran negatif tentang diri mereka sendiri.
Orangtua sangat
andil dalam pembentukan keyakinan anak mengenai diri anak itu sendiri. Agar
pembentukan itu efektif, tiga langkah yang harus dilakukan, pertama, memberi informasi
positif kepada anak-anak melalui percakapan secara langsung. Percakapan
idealnya dilakukan satu jam sebelum anak tidur. Karena kalimat-kalimat pada
waktu itu akan masuk ke dalam pikiran anak, dan menggema berulang-ulang sebelum
anak terlelap tidur.
Kedua, berbicara
kepada orang lain mengenai sisi positif anak dan berupaya agar pembicaraan
tersebut sampai kepada anak secara tidak langsung. Ketiga, menulis
informasi-informasi positif yang diharapkan orangtua bisa menjadi sifat anak.
Tulisan di atas kertas itu ditempel di setiap penjuru yang selalu dilewati anak
agar bisa terbaca.
Bagaimana dengan
anak-anak yang berbakat? Anak yang memiliki bakat luar biasa ibaratnya memiliki
‘wilayah istimewa’. Dari keistimewaan itu anak-anak bisa menjadi pribadi yang
sukses dalam kehidupannya kelak. Sayangnya sedikit sekali orang-orang yang
mengetahui dengan pasti apa ‘wilayah istimewa’ yang dimilikinya. Lebih sedikit
lagi orangtua mau ‘berinvestasi’ untuk bakat anak tersebut. Anak-anak malah
diproyeksikan sesuai keinginan orang tua. Akibatnya anak terjun ke bidang yang
tidak sesuai dengan dirinya sendiri.
Di buku setebal 395
halaman ini orang tua diajak mengenal anak-anak, bakat istimewa mereka, dan
mengarahkan ke jalan yang benar. Inilah capaian terpenting dari sistem smart
parenting. [vie]
Sumber:
Republika Minggu,
18 Januari 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar