Senin, 24 Maret 2014

Stalin – Kisah-Kisah yang Tak Terungkap

Judul: Stalin – Kisah-Kisah yang Tak Terungkap
Penulis: Simon Sebag Montefiore
Penerbit: Alvabet, Jakarta, Februari 2011
Tebal: XXVI + 832 halaman
Peresensi: Syaefudin Simon*)


Barangkali tak ada rezim di dunia yang begitu banyak membunuh manusia selain rezim Joseph Stalin di Uni Soviet. Jika Hitler diperkirakan membunuh tujuh juta orang Yahudi, Stalin telah membunuh 30 juta orang Rusia. Bayangkan, siapa pun orangnya yang tak disukai Stalin – teman separtai, mitra kerja, oposisi, musuh politik, bahkan sembarang orang yang tiba-tiba dibencinya – langsung dibunuh. Salah seorang musuh utama politiknya, Leon Trotski, dibunuh orang-orang suruhan Stalin di Meksiko pada 1940.
Tak ada orang yang bisa memahami pribadi dan karakter Stalin, termasuk orang tua, istri, dan anakanaknya. Kematian Nadya Alliluyeva, istri kedua Stalin, dengan cara bunuh diri yang amat tragis juga disebabkan karakter Stalin yang aneh, sulit diduga, dan misterius sehingga ia memilih bunuh diri setelah mendampingi “Soso” selama 14 tahun. Siapa Stalin, kapan lahir, dan siapa dia sebenarnya tetaplah menjadi sebuah misteri.
Namun, Simon Sebag Montefi ore, sejarawan Inggris, berusaha menguak misteri sang “penguasa dunia” paling kejam ini melalui pelbagai cara (studi pustaka, mengunjungi tempat kelahirannya, menanyakan kepada bekas teman-temannya, dan bertanya kepada orang-orang yang pernah dekat dengannya). Hasilnya sebuah buku berjudul Stalin: The Court of The Red Tsar yang diterjemahkan penerbit Alvabet dengan Stalin, Kisahkisah yang Tak Terungkap. Dalam penelusurannya, Montefiore makin terkejut setelah mendengarkan komentar teman-teman dan orang-orang yang dekat dengannya siapa sebenarnya Stalin.
 “Dia adalah seorang yang membentuk dirinya sendiri. Seseorang yang menentukan namanya sendiri, hari kelahirannya sendiri, kebangsaannya sendiri, pendidikannya sendiri, dan seluruh masa lalu dan masa depannya sendiri.” Apa keistimewaan Stalin? Dia seorang mercurial neorotic—sebuah karakter yang panas dan meledakledak, tapi sangat sensitif dan mampu membaca situasi dengan cermat. Gerakannya adalah Partai Bolshevik. Momentumnya adalah pembusukan monarki Rusia. Nikita Kruschev, penerus sejati Stalin, menyebut kamerad seniornya itu sebagai litsedei, pria dengan banyak wajah.
Lazar Kaganovich, kameradnya yang lebih dari 30 tahun bersamanya, mengungkapkan bahwa Stalin adalah seorang yang berbeda di tempat yang berbeda. Sedikitnya, ada lima atau enam Stalin yang selalu bergerak untuk memenuhi ambisi pribadinya (hal 4-5). Yang menarik dari buku ini, Montefi ore berhasil menceritakan Stalin dalam bingkai-bingkai kecil keluarga, teman-teman, kehidupan malam, perselingkuhan, gundik-gundik, dan obsesi-obsesi pribadinya dalam dunia seni dan sastra (mikro).
Montefiore juga sukses merangkai kisah kehidupan mikro Stalin untuk membuka pintu dalam memahami pola-pola pemerintahan Stalin yang represif, kejam, dan ditakuti dunia (makro). Last but not least, buku ini pun berhasil menggambarkan seorang Stalin yang juga manusia biasa. [*]

*) Peneliti pada Lembaga Kajian Islam dan Perdamaian, Jakarta

Sumber:
Koran Jakarta, 08 Maret 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar